Minggu, 14 April 2013

Hanura Klaim Dukungan ke Pasangan Harum Sudah Direncanakan


Mataram, 
Dukungan politik ke pasangan “Harum” diklaim Hanura sudah direncanakan sebelumnya, bukan dadakan.

Pengurus Partai Hanura mengklaim, dukungan yang diberikan kepada pasangan calon Harun Al Rasyid dan TGH Lalu Muhyi Abidin (Harum), untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2013-2018, bukan bersifat dadakan.
“Bukan dadakan, karena pasangan calon ini, merupakan bagian dari tujuh pasangan calon yang mendaftar di DPD Partai Hanura NTB untuk diusung,” kata Sekretaris DPD Partai Hanura NTB H Suharto, di Mataram, Rabu (6/2/2013).
Suharto juga ikut dalam rombongan pengantar pasangan calon “Harum” saat mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB, Rabu siang.
Padahal, beberapa hari sebelumnya, Suharto dan pengurus DPD Partai Hanura NTB, menghendaki dukungan partainya akan diarahkan untuk kandidat yang paling mungkin memenangi pemilihan kepala daerah (pilkada) di Provinsi NTB itu.
Yakni kandidat “incumbent” (Gubernur NTB TGB M Zainul Majdi).
Kandidat “incumbent” yang berpasangan dengan H Muhammad Amin (TGB-Amin) itu diusung Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN) dan PDI P.
Suharto mengakui, keputusan Partai Hanura mendukung paket “Harum” baru dicapai dalam rapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura, pada Selasa (5/2) sore, dan hasil keputusan itu dikirim melalui faximile ke DPD Partai Hanura NTB, pada Rabu (6/2) pagi.
“Tentu ini keputusan DPP, dan sebagai kader partai di daerah sudah menjadi kewajiban untuk mengamankan keputusan pusat. Saya tidak mau dipecat Pak Wiranto (Ketua Umum DPP Hanura) kalau tidak mengamankan keputusan itu,” ujarnya.
Dukungan Partai Hanura ke paket “Harum” mengakibatkan jumlah dukungan suara untuk paket itu bertambah secara signifikan.
Partai Hanura juga merupakan satu-satunya partai politik pendukung paket “Harum” yang memiliki kursi di DPRD NTB, yakni sebanyak tiga kursi atau perolehan suara sah sebanyak 93.778 suara (3,7 persen).
Sehari sebelum mendaftar ke KPU Provinsi NTB, dukungan untuk paket “Harum” hanya bersumber dari 17 partai non-parlemen atau partai peserta Pemilu 2009 yang tidak memiliki kursi di DPRD NTB.
Tujuh belas parpol tu yakni PNBK Indonesia, PPDI, Partai Buruh, PNIM, PDP, PSI, PPNUI, PPN, PPI, PKP, Partai Patriot, Partai Merdeka, PMB, PIS, Partai Barnas, Partai Kedaulatan, dan PKPI.
Dari 17 parpol itu terhimpun 307.139 suara atau 15,13 persen dari suara sah yang diperoleh saat Pemilu 2009.
Setelah ditambah dukungan suara dari Partai Hanura, maka dukungan suara untuk paket “Harum” saat mendaftar di KPU Provinsi NTB sebanyak 19,75 persen, atau sebanyak 400.917 suara, atau telah melebihi syarat minimal 15 persen kursi di DPRD NTB atau 366.500 suara sah.
Dengan demikian, paket “Harum” diusung oleh 18 parpol. Partai Bintang Reformasi (PBR) dikabarkan juga mendukung pasangan calon itu.
Namun Ketua dan Sekretaris DPD PBR NTB masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Lombok, saat paket pasangan calon itu didaftarkan di KPU NTB.
Harun merupakan mantan Gubernur NTB periode 1998-2003 yang kini masih menjadi anggota DPR dari Partai Gerindra, yang diusung sebagai calon Gubernur NTB periode 2013-2018.
Sedangkan Muhyi kini masih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal NTB, yang juga petinggi Pengurus Wilayah (PW) Nahdlatul Wathan (NW) NTB, organisasi Islam terbesar di wilayah NTB, sebagai calon Wakil Gubernur NTB periode lima tahun berikutnya.(antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar